Loading the player...

# Use Youtube player (with Youtube AD) #<<<>>> # Use our player (Downlaod, Unblock & No Youtube AD) 再生できないときはここをクリック click hrer if failed to load 如无法播放请点击这里#

INFO:
TRIBUN-VIDEO.COM - S (55), seorang dukun di Probolinggo ditangkap polisi karena melakukan pencabulan terhadap B, seorang bocah perempuan yang masih duduk di bangku SD. Tindakan pelaku terhadap korban telah dilakukan sebanyak 10 kali sejak Mei 2020. Dikutip dari Kompas.com, Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota AKP Heri Sugiono mengatakan, S ditangkap pada Senin (31/8/2020). Heri menerangkan bahwa dalam menjalankan aksinya, S mengiming-imingi korban dengan uang jajan. S memanggil korban yang tengah bermain, dan kemudian melakukan pencabulan terhadap korban dan merekamnya. Setelah melancarkan aksinya, S memberi korban uang sebesar Rp15 ribu. “Usai setiap kali mencabuli korban, S memberinya uang Rp 15.000. Aksi pencabulannya juga direkam sendiri oleh S dan disimpan ke dalam flashdisk,” kata Heri saat press release di Mapolres Probolinggo Kota Selasa (1/9/2020). Heri menjelasan, orangtua B sebenarnya mengetahui bahwa anaknya menjadi korban pencabulan Orangtua korban selama ini tak berani melapor karena taku dengan S. S yang merupakan warga Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, selama ini dikenal sebagai dukun pesugihan atau paranormal. Aksi bejat pelaku pun berkahir setelah orangtua B berani untuk melapor, dan polisi segera melakukan penangkapan. Kini S telah ditahan dan akan dikenai pasal Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.(*) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Dukun Cabuli Bocah SD dan Rekam Aksinya Sebanyak 10 Kali, Orangtua Korban Tahu tapi Takut MelaporDukun Cabuli Bocah SD dan Rekam Aksinya Sebanyak 10 Kali, Orangtua Korban Tahu tapi Takut MelaporDukun Cabuli Bocah SD dan Rekam Aksinya Sebanyak 10 Kali, Orangtua Korban Tahu tapi Takut MelaporDukun Cabuli Bocah SD dan Rekam Aksinya Sebanyak 10 Kali, Orangtua Korban Tahu tapi Takut Melapor
Dukun Cabuli Bocah SD dan Rekam Aksinya Sebanyak 10 Kali, Orangtua Korban Tahu tapi Takut Melapor